MEMASUKI DUNIA ANAK-ANAK

Mengajari/mendidik anak-anak sesuatu itu gampang-gampang susah. Iya, sekilas terlihat gampang tapi pada praktiknya ternyata sukar. Dunia anak-anak adalah dunia yang merepotkan bagi kebanyakan orang dewasa kecuali bagi mereka yang senang dengan anak-anak. Ada dua hal, paling tidak, yang perlu ditaklukkan bagi guru yang mau mengajar/mendidik anak-anak.

Pertama, guru harus mampu masuk ke dunia anak-anak. Ia harus tahu celah apa yang ia bisa gunakan untuk mengambil hati anak-anak agar mau belajar dengan hati senang. Belajar dengan hati senang menjadi tanda bahwa anak-anak membuka hati dan pikirannya untuk menerima transfer ilmu dari sang guru.

Kedua, guru juga harus mampu menyampaikan materi ajar dengan sederhana, tidak rumit. Pelajaran harus disampaikan dengan cara yang mudah dimengerti oleh anak-anak. Misalnya, melalui permainan (game).

ZAMAN KERUSAKAN

Aku tiba pada suatu zaman
di mana orang-orang bingung akan pedoman
sebab kebenaran di sana sudah dimanipulasi
oleh mereka-mereka yang kusebut rampok jahanam!

Aku tiba pada suatu zaman
di mana kuda-kuda akal sehat
harus kembali dilatih dan kuat-kuat ditegakkan
sebab rampok tidak lagi puas
sebelum kita juga hilang waras

Aku tiba pada suatu zaman
di mana sebuah arus kerusakan
begitu nyata dipaksakan
oleh mereka yang menuhankan kepentingan

Aku tiba pada suatu zaman
di mana satu-satunya andalan adalah Tuhan
Dan memang seharusnya selalu mengandalkan Tuhan
Karena sekedar kekuatan kolektif akal sehat saja
tidaklah cukup untuk menopang keadaan
menuju perbaikan besar-besaran

Ciputat,
Kamis, 26 September 2019

BELAJAR DARI CONFUCIUS

I hear, I forget

I see, I remember

I do, I understand.

(Confucius-Chinese Philosopher)

Pengalaman adalah guru terbaik. Dengan mengalami maka bisa mengerti. Ungkapan Confucius di atas, bisa menjadi salah satu prinsip dalam mengajar/mendidik. Tentunya, harus diterapkan pada konteks yang tepat. Mengajarkan seseorang untuk mampu membuat sepenggal kalimat, misal, berarti tidak hanya menjelaskan bagaimana teori tentang kalimat dan sejumlah bagian yang ikut menjadi bangunan/struktur di dalamnya saja. Tetapi, murid harus benar-benar diberi kesempatan untuk praktik sendiri membuatnya. Soal paham dan bisa, itu rejeki dari Allah SWT.